19 November 2011

Istilah - Istilah Kelistrikan

Istilah – Istilah Kelistrikan
Berikut ini adalah beberapa istilah - istilah dalam dunia kelistrikan dan penjelasannya, istilah -istilah ini umum dipakai dalam lingkungan kerja PLN dan instalatir listrik :
• Alat Pembatas dan alat Pengukur (APP) : Alat milik PT PLN (Persero) yang berfungsi untuk membatasi daya listrik yang dipakai serta mengukur pemakaian energi listrik
• Ampere (A) : Satuan Arus Listrik
• Watt Satuan : Daya listrik nyata
• Volt Ampere (VA) : Satuan daya (daya buta)
• Volt (V) : Satuan Tegangan Listrik
• Badan Usaha (BUPTL) Penunjang Tenaga Listrik : Instalatir yang bergerak dalam pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan
• Biaya Beban (BB) : Komponen biaya dalam rekening listrik yang besarnya tetap, dihitung berdasarkan daya tersambung
• Biaya Keterlambatan (BK) : Biaya yang dibebankan pada pelanggan karena tidak memenuhi kewajiban membayar tagihan PLN tepat pada waktunya
• Biaya Penyambungan (BP) : Biaya yang harus dibayar kepada PLN oleh calon pelanggan atau pelanggan untuk memperoleh penyambungan baru atau tambah daya
• Curah ( C ) : Golongan tarif untuk keperluan penjualan secara Curah (Bulk) kepada Pemegang Izin Usaha
• Current Transformer atau Trafo Arus (CT) : Alat untuk menurunkan arus listrik untuk keperluan pengukuran energi
• Daya Tersambung : Besarnya daya yang disepakati oleh PLN dan pelanggan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik yang menjadi dasar perhitungan biaya beban
• Faktor daya atau Cos Phi : Perbandingan antara pemakaian daya dalam Watt dengan pemakaian daya dalam Volt-Ampere
• Hertz (HZ) : Satuan frekuensi listrik
• Jam Nyala : Pemakaian kWh dalam satu bulan dibagi dengan kVA tersambung
• Jaringan Tenaga Listrik (JTL) : Sistem penyaluran / pendistribusian tenaga listrik milik PLN yang dioperasikan dengan TR, TM, TT atau TET
• Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi (JTET) : JTL yang dioperasikan dengan TET yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya
• Jaringan Tegangan Tinggi (JTT) : JTL yang dioperasikan dengan TT yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya
• Jaringan Tegangan Menengah (JTM) : JTL yang dioperasikan dengan TM yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya
• Jaringan Tegangan Rendah (JTR) : JTL yang dioperasikan dengan TR yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya
• JBST Jual Beli Tenaga Listrik Secara Terbatas
• Kilo Meter Sirkuit (kms) : Satuan panjang jaringan transmisi atau distribusi tenaga listrik tiga fasa
• Kilo Volt Ampere (kVA) : Seribu Volt Ampere, adalah satuan daya
• Kilo Volt (kV) : Seribu Volt, adalah satuan tegangan listrik
• Kilo Watt (kW) : Satuan daya listrik nyata (aktif)
• Kilo Watt Hour (kWh) : Satuan energy listrik nyata (aktif)
• kVA max-Meter Alat untuk mengukur pemakaian daya tertinggi dalam satuan kVA untuk kurun bulan dibagi dengan kVA tersambung waktu satu bulan, khusus bagi pelanggan B3, I4 dan I3 tanur busur, T
• kVARh Kilo Volt Ampere Reactive Hour, satuan energy listrik semu (reaktif)kVARh Meter Alat ukur pemakaian energi listrik semu (reaktif)
• kWh Meter Alat ukur pemakaian energi listrik
• kWh Meter Tarif Ganda : kWh Meter yang mempunyai dua register, satu register untuk mengukur pemakaian energy pada WBP dan satu register lainnya untuk mengukur energy pada LWBP
• kWh Meter Tarif Tunggal : kWh Meter yang mempunyai satu register untuk mengukur pemakaian energi
• LWBP : Luar Waktu Beban Puncak (jam 22.00 – 18.00)
• LPB ( Listrik Pra Bayar) : Produk layanan PLN dengan sistem voucer isi ulang listrik
• M/TR, TM, TT : Tarif Multiguna yang diperuntukan bagi pengguna listrik yang memerlukan pelayanan khusus, baik di Tegangan Rendah, Tegangan Menengah maupun Tegangan Tinggi
• MVA : Mega Volt Ampere (Sejuta Volt Ampere)
• Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) : Pajak yang dibayar oleh semua pelanggan PLN, dipungut oleh PLN dan selanjutnya disetor ke kas Pemerintah Daerah
• Papan Hubungi Bagi (PHB) : Bagian instalasi listrik milik pelanggan yang digunakan untuk membagi-bagikan aliran listrik
• PB : Penyambungan Baru
• PD : Penambahan Daya/Perubahan Daya
• Pemutusan Rampung : Penghentian untuk seterusnya penyaluran tenaga listrik ke instalasi pelanggan dengan mengambil sebagian atau seluruh peralatan untuk penyaluran tenaga listrik ke instalasi pelangganPemutusan Sementara Penghentian penyaluran tenaga listrik ke instalasi pelanggan untuk sementara
• Penerangan Jalan Umum (PJU) : Penerangan untuk jalan dan prasarana umum yang dipasang secara resmi oleh pemda atau badan resmi lainnya dan mendapat pasokan tenaga listrik dari PLN secara legal
• Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) : Pemeriksaan oleh PLN terhadap instalasi PLN dan instalasi pelanggan dalam rangka penertiban pemakaian/pemanfaatan tenaga listrik
• Potensial Transformator (Trafo Tegangan) Alat untuk menurunkan tegangan listrik yang diperlukan khusus bagi pengukuran energi listrik atau peralatan pengaman
• Saluran Masuk Pelayanan (SMP) : Kabel milik PLN yang menghubungkan antara jaringan Tegangan Rendah dengan APP yang terpasang di rumah pelanggan
• Sambungan Langsung : Sambungan JTL atau SL termasuk peralatannya sedemikian sehingga tenaga listrik disalurkan tanpa melalui APP
• Sambungan Tenaga Listrik (STL) : Penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannya sebagai bagian instalasi PLN yang merupakan sambungan antara JTL milik PLN dengan instalasi pelanggan
• SPJTL : Surat perjanjian jual beli tenaga listrik antara PLN dan pelanggan
• Tagihan Listrik Perhitungan biaya atas pemakaian daya dan energi listrik oleh pelanggan setiap bulan
• Tagihan Susulan (Tagsus) : Tagihan kemudian sebagai akibat adanya penyesuaian dengan ketentuan atau sebagai akibat adanya pelanggaran
• Tarif Dasar Listrik (TDL) : Ketentuan pemerintah yang berlaku mengenai golongan tarif dan harga jual tenaga listrik yang disediakan oleh PLN
• Tegangan Ekstra Tinggi (TET) :Tegangan sistem diatas 245.000 Volt
• Tegangan Tinggi (TT) : Tegangan sistem diatas 35.000 Volt sampai dengan 245.000 Volt
• Tegangan Menengah (TM ) : Tegangan sistem diatas 1.000 Volt sampai dengan 35.000 Volt
• Tegangan Rendah (TR) : Tegangan sistem sampai dengan 1.000 Vo
• Titik Penyambungan Bersama : Titik terdekat dengan pelanggan dimana tersambung juga pelanggan yang lain pada JTR atau JTM atau JTT atau JTET
• Vudeng / Leter U / Sirkit Utama : Saluran yang menghubungkan APP dan PHB pelanggan
• Waktu Beban Puncak (WBP): Waktu jam 18.00 sampai dengan jam 22.00 waktu setempat
semoga bemanfaat dan mohon maaf bila ada kekurangan

12 November 2010

Sejarah Singkat Kelistrikan di Indonesia

Sejarah tenaga listrik dunia berawal pada Januari 1882, ketika beroperasinya pusat tenaga listrik yang pertama di London Inggris. Kemudian bulan September 1882 juga beroperasi pusat tenaga listrik di New York city, Amerika. Kedua pusat tenaga listrik tersebut menggunakan arus searah tegangan rendah .Pada tahun 1885 seorang dari prancis bernama Lucian Gauland dan John Gibbs dari Inggris menjual hak patent generator arus bolak-balik kepada seorang pengusaha bernama George Westinghouse. Selanjutnya dikembangan generator arus bolak-balik dengan tegangan tetap, pembuatan transformator dan akhirnya diperoleh sistem jaringan arus bolak-balik sebagai transmisi dari pembangkit ke beban.

Sedangkan sejarah penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimulai dengan selesai dibangunnya pusat tenaga listrik di Gambir, Jakarta (Mei 1897), kemudian di Medan (1899), Surakarta (1902), Bandung (1906), Surabaya (1912), dan Banjarmasin (1922). Pusat-pusat tenaga listrik ini pada awalnya menggunakan tenaga thermis. Kemudian disusul dengan pembuatan pusat-pusat listrik tenaga air : PLTA Giringan di Madiun (1917), PLTA Tes diBengkulu (1920), PLTA Plengan diPriangan (1922), PLTA Bengkok dan PLTA Dago di Bandung (1923). Sebelum perang dunia ke-2, pada umumnya pengusahaan listrik di Indonesia diolah oleh perusahaan perusahaan swasta, diantaranya adalah NIGEM (Nederlands Indische Gas en Electriciteits Maatschappij) yang kemudian menjelma menjadi OGEM (Overzese Gas en Electriciteits Maatschappij), ANIEM (Algemene Nederlands Indhische Electriciteits Maatschappij), dan GEBEO (Gemeen Schappelijk Electriciteits Bedrijk Bandung en Omsheken).

Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh rakyat Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia.

Kemudian pada tanggal 27 Oktober 1945 Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas , oleh karena itu pada setiap tanggal 27 Oktober deperingati sebagai Harlisnas ( Hari Listrik Nasioal ).

Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU - PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.

Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusaaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW.

Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).

Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan.

Tahun 1992, pemerintah mernberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik Sejalan dengan kebijakan tersebut, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

11 November 2010

Aku Pulang...

Salam sejahtera agan - agan...
Sekian lama tak berkunjung kerumahku.... sekian lama tak membuat posting.... tenggelam oleh rutinitas kerja kerja dan kerja.... saatnya aku kembali pulang dan sesekali ditengah kesibukan kan kuluangkan waktu merawat rumahku yang kumuh semoga kita tetap bisa saling berbagi
pengalaman mengikuti perkembangan jaman

29 Juni 2009

ungkapan hati

Ini adalah kata-kata (kira -kira bisa disebut puisi nga.. yaa) yang aku sisipkan saat aku nembak cewek tuk pertama kalinya,

Honey..... aku jatuh cinta padamu dengan spenuh hati
bisakah dirimu aku miliki.....
meski saat ini terlalu pagi tuk berjanji
kutetapkan dihatiku tuk dirimu yang telah mencuri hati
ku kan mencintaimu sepanjang hari laksana mentari menyinari bumi
meski mungkin saat ini dirimu belum bisa menerima diri dan cintaku
selagi dirimu belum terbelenggu oleh ikrar yang terucap didepan altar suci
kukan menunggu.... menunggu dan menunggu.... sampai terbuka pintu hatimu untuk diriku dan cintaku......

he he he setelah kutembak dia ga bilang iya atau tidak........
cewek incaranku hanya bilang
" ikuti kata hati , kita jalani saja hidup ini seperti air mengalir, kalau kamu sanggup ikuti terus arus air itu, dimana air berhenti disitulah hidup kita berlabuh "

Menentukan Diameter Pulley

Sebuah pengalaman pribadi yang takkan pernah aku lupakan, ternyata aku benar-benar oon, pengetahuanku cetek banget. Memang sih pengalaman ini bukan 100% salahku, ceritanya begini aku adalah lulusan STM jurusan listrik dan bekerja jadi tukang listrik aku dimintai bantuan temanku yang sama-sama kerja jadi tukang listrik buat ngrakit panel star-delta untuk motor listrik 3 fasa 15 PK, yang digunakan untuk pengerak BANDSAW, tahu bandsaw nga…?, ditempatku bandsaw atau juga dinamakan gergaji selendang adalah mesin gergaji yang digunakan untuk membelah batang pohon menjadi balok kayu.

Dahulu kala saat BBM murah bandsaw ini digerakkan oleh mesin diesel tetapi setelah BBM merangkak naik pengusaha pengergajian kayu menganti solar dengan IREX (campuran minyak tanah dan sedikit oli) resikonya mesin diesel jadi panas dan kadang-kadang juga beresiko ditangkap polisi.

eee….ternyata minyak tanah naik juga, nah dari pada pusing pakai diesel juragan kayu beralih mengunakan tenaga listrik …… ini dia rejeki ku….. akhhirnyaaa… setelah mengendap bertahun-tahun diotakku yang memang agak dodol pelajaran kontrol motor listrik 3 fasa waktu sekolah di STM berguna juga, setelah aku rakit dan aku konek ke motor listrik 3 fasa tanpa dihubungkan dengan gergaji, motor listrik 3 fasa berputar normal sukses….. bayanganku cair nih honor, lumayan bisa buat karaoke atau dugem.…he he he …

Lha… dilalah setelah motor listrik 3 fasa dihubungkan dengan gergaji bandsaw putaran gergaji jadi tidak normal suaranya mengerikan uwing, uwing, uwing kaya suara pesawat TNI yang udah uzur…………. Lama lama duzzz motor pun kebakar, juragan kayu marah marah aku gak jadi dapat honor, batal gak jadi dugem… kepalaku rasanya mau pecah , pusing…. cenut cenut (keluar bintangnya Thuing *******) kaya habis minum 2 botol vodka campur bir ditambah buavita rasa lechee hik seger….. apa yang salah dengan rakitanku?.... weh kalo udah pusing kaya gini ada cewek bahenol sexy montok bahkan ABG telanjang kira kira apa masih punya gairah ya, yang jelas aku pasti lari, lari mendekat he xxx ….

Terpaksa aku cari bantuan ke tukang gulung dinamo sama tukang gulung dynamo, motor diraba di putar tapi gak dijilat terus dia tersenyum dan berkata kontrol motornya udah betul , yang salah perbandingan puli nya…, apaan itu perbandingan puli terus gimana ngitungnya?, aku nanya sama pak tukang dinamo nggak dikasih tahu, rahasia perusahaan katanya… ( weh takut disaingi ki pak tukang ).., setelah motor listrik 3 fasa direwinding atau istilah kerennya digulung ulang dan puli nya disesuaikan, gergaji selendang dapat beroperasi dengan normal, akhirnya dapat honor juga aku , meski gak jadi karaoke karena uangnya habis aku kasbon buat beli pulsa ama obat sakit kepala…., tapi lumayanlah masih bisa buat nyete.. nongkrong bareng minum kopi sambil ngobrol dan ngrokok ( lain kali aku ceritain asyiknya nyete.. lebih asyik lagi kalo ngopinya gratis.. ditambah rokoknya juga gratis he xxx …).

Lain hari aku dapat job ngrakit panel Kontrol motor listrik 3 fasa buat pengilingan padi, aku masih penasaran sama yang namanya si puli, cari info aku nanya ama mekanik yang rakit peralatan pengilingan padi, bagaimana menghitung perbandingan puli agar kecepatannya sesuai dengan yang diinginkan sama mas mekanik aku dikasih rumus, rumusnya cukup sederhana yaitu:

“Rpm yang digerakkan sama dengan Rpm pengerak kali puli pengerak dibagi puli yang digerakkan”

setelah aku utak atik dan ditambah baca buku (hasil download di internet judulnya electrical installation calculation by A.J.Watkins and C.Kitcher),

sekarang aku tahu cara menghitung perbandingan pulley, rumus dasarnya adalah:

n1 = D2

n2 D1

n1 : rpm motor pengerak

n2 : rpm mesin yang digerakkan

D1 : Diameter Puli motor Pengerak

D2 : Diameter Puli mesin yang digerakkan



Contoh:

Sebuah motor dengan puli berdiameter 16 cm mempunyai kecepatan 1440 rpm dihubungkan melalui belt dengan sebuah mesin gergaji, berapa diameter puli mesin gergaji bila kecepatan normal mesin gergaji adalah 768 rpm?.

Jawab.


Jadi diameter puli mesin gergaji adalah 30 cm

Wah ternyata sederhana banget ya….

Mudah-mudahan rumusku ini tidak salah, bagi para tukang insinyur kalau rumusku salah tolong dibetulin ya…, maklum aku cuma lulusan STM jangan di biarin nanti bisa menyesatkan.

Semoga tulisan ini bermanfaat

















19 Juni 2009

TIPS MEMPEROLEH SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)

TIPS MEMPEROLEH SERTIFIKAT LAIK OPERASI (SLO)

Sebagai seorang tukang listrik saya sangat prihatin dengan kejadian kebakaran yang diakibat oleh instalasi listrik yang tidak memenuhi standar. Konsumen listrik pada umumnya tidak menyadari akan bahaya listrik, pemasangan instalasi listrik diserahkan kepada pekerja yang pengetahuan tentang kelistrikannya terbatas, hanya tahu bahwa instalasi listrik terdiri dari dua kabel plus(+) dan min (-) tidak mengetahui tentang standar instalasi yang berlaku. Hal ini dilakukan konsumen listrik dengan harapan menekan biaya semurah mungkin “pokoke nyala”, mereka berpendapat memasang instalasi listrik melalui kontraktor atau instalatir mahal. Saya mengakui memang tidak sedikit teman – teman tukang listrik yang sering “membodohi” konsumen listrik, tetapi banyak juga teman – teman tukang listrik yang bekerja professional, harga disesuaikan dengan spesifikasi peralatan, keindahan, keandalan dan tingkat kesulitan pemasangan instalasi listrik, oleh karena itu konsumen listrik jangan alergi kepada Instalatir, hubungi Instalatir listrik terdekat apabila ingin memasang, menambah atau merubah Instalasi listrik

Saat ini setiap Instalasi Listrik, baik rumah,kantor,sekolahan dll, sebelum disambung dengan jaringan PLN diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO), SLO ini dikeluarkan oleh KONSUIL, sebelum diterbitkan SLO petugas pemeriksa dari konsuil akan memeriksa dan menguji kelayakan instalasi, oleh karena itu daripada instalasi listrik yang terlanjur dipasang dinyatakan tidak laik operasi lebih baik menyerahkan pekerjaan pemasangan instalasi listrik kepada instalatir listrik yang benar-benar professional.

Prinsip dasar yang digunakan sebagai pertimbangan dalam pemasangan suatu instalasi listrik paling tidak adalah memenuhi 5K+E (Keamanan, Keandalan, ketersediaan, Ketercapaian, Keindahan dan Ekonomis)

  • Keamanan, instalasi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan, dalam hal ini tidak membahayakan jiwa manusia, peralatan dan benda benda disekitarnya dari kerusakan akibat gangguan listik, seperti hubung singkat, tegangan lebih dll.
  • Keandalan, atau kelangsungan kerja dalam menyuplai tenaga listrik ke beban harus terjamin dengan baik. Terputusnya aliran listrik akibat gangguan atau pemeliharaan dapat diminimalkan.
  • Ketersediaan, artinya kesiapan suatu instalasi dalam melayani kebutuhan pemakaian listrik.
  • Ketercapaian , penempatan peralatan instalasi listrik relatuf mudah terjangkau dalam pengoperasian dan tidak rumit
  • Keindahan, pemasangan peralatan instalasi dapat terlihat rapi dan indah.
  • Ekonomis, instalasi listrik harus tepat sesuai kebutuhan dengan menggunakan peralatan dan bahan seminim mungkin tetapi tidak menyalahi peraturan yang berlaku.

Berikut ini adalah beberapa tip agar instalasi listrik dinyatakan lulus / laik operasi oleh KONSUIL:

  1. Pergunakan kabel Vudeng (dari kwh ke input fuse box / sekering) dengan ukuran kabel minimal 3 x 4mm (untuk daya listrik 3500VA kebawah)
  2. Pergunakan kabel untuk lampu NYM/NYA 2 x 1,5mm dengan ukuran sesuai standar SNI/SPLN /LMK bukan kabel banci.
  3. Pergunakan kabel NYM/NYA 3 x 2,5mm dengan ukuran sesuai standar SNI/SPLN /LMK output sekering dan kabel line ke KKB (stopkontak) .
  4. Gunakan Kabel berisolasi warna Hitam, Merah atau Kuning untuk penghantar fasa(+), berisolasi warna biru untuk penghantar netral / nol (-) dan berwarna kuning kombinasi hijau (loreng) untuk penghantar pengaman / ground / arde.
  5. Kabel NYM atau Pipa instalasi harus diklem dengan rapi agar indah dipandang.
  6. Semua percabangan atau sambungan harus ada dalam kotak sambung / T dus dan diisolasi dengan baik.
  7. Untuk Pembumian gunakan batang tembaga (GroundRod) berdiameter minimal 16mm dan ditancapkan ketanah sedalam 3 M.
  8. Gunakan kawat tembaga telanjang berpenampang minimal 6mm untuk penghantar pembumian, kawat tembaga ini dipasang sejajar dengan kabel vudeng (pada saat pemasangan kwh kawat ini akan dikopel dengan kabel vudeng yang berwarna kuning loreng)
  9. Gunakan kabel jenis NYA berwarna merah, kuning atau hitam yang dimasukkan didalam pipa untuk kabel input ataupun output pada saklar.
  10. Perhatikan polaritas pada saat pemasangan Fiting dan KKB(stopkontak), untuk pemasangan fiting fasanya harus berada ditengah sehingga netralnya berada pada ulir fiting, sedangkan untuk pemasangan KKB, kutub fasa harus berada disebelah kanan(lurus dengan tangan kiri kita).
  11. Pasang KKB dengan tinggi minimal 125 cm dari lantai, apabila pemasangan KKB tingginya kurang dari 125 cm pergunakan KKB berjenis tertutup.
  12. Gunakan peralatan listrik yang bertanda SNI, jangan asal..........................

Semoga bermanfaat